6 Cara Trading Yang Simple Tapi Untung Cocok Untuk Pemula

Posted on

Dengan adanya perkembangan teknologi dan internet membuat semua hal menjadi lebih mudah dan praktis. Termasuk mempermudah kita dalam menjalankan trading saham dan forex. Jika banyak orang menganggap trading itu ribet, mungkin mereka belum mengenal cara trading yang simple tapi untung. Lalu bagaimana cara trading yang simple tapi untung tersebut?

Cara Trading Yang Simple Tapi Untung Cocok Untuk Pemula

Ketika kita berbicara tentang cara trading, tentunya akan ada banyak strategi yang bisa kita gunakan. Karena setiap trader pastinya akan memiliki cara tradingnya masing-masing yang membuat dirinya bisa mendapatkan keuntungan besar.

Tetapi ketika kita mencoba mempelajari cara trading yang trader lain bagikan, belum tentu kita bisa memahami dan mempraktekannya dengan benar. Karena ada banyak trader yang membagikan strategi trading yang kelihatannya rumit dan tidak mudah dimengerti oleh pemula.

Karena itu, di bawah ini kami akan meringkas tentang cara trading yang simple tapi untung yang cocok untuk pemula.

1. Jangan Gunakan Indikator Berlebihan

Saat menerapkan strategi trading dari trader lainnya di internet, biasanya kita akan disarankan menggunakan indikator yang beragam. Tetapi saat menggunakan indikator trading ini, pastikan kamu hanya menggunakan indikator yang benar-benar dibutuhkan saja.

Indikator yang paling umum digunakan adalah indikator trendline/trend following yang bisa menunjukkan pergerakan harga sebuah instrumen investasi. Atau indikator lainnya, pastikan kamu hanya menggunakan 2-3 indikator saja dalam menganalisis pergerakan harga secara real-time.

Karena terlalu banyak indikator bisa membuat kamu bingung dalam menganalisis dan juga membuat analisa tidak akurat.

2. Atur time Frame Yang Tepat

Time Frame merupakan tampilan chart trading yang disajikan dalam rentang waktu tertentu dari menit, jam, hari, minggu dan bulan. Tinggi rendahnya time frame yang kita pilih akan menentukan analisa harga trading yang tepat. Semakin tinggi time frame trading, maka akan lebih sedikit sinyal noise yang kita dapatkan. Time frame yang tinggi juga membantu kita mempermudah trend yang memiliki sifat mayor.

Time frame paling rendah adalah 1 menit (M1), dan paling tinggi adalah bulanan. Idealnya, kita harus menggunakan  time frame 1 jam (H1). Dengan time frame ini akan menghasilkan analisa trading yang bisa mendapatkan potensi keuntungan lebih tinggi.

3. Perhatikan Syarat dan Timing Sinyal Entry Yang Tepat

Syarat entry merupakan kondisi yang wajib dipenuhi saat akan melakukan open posisi. Syarat ini akan terpenuhi apabila kamu mematuhi sinyal entry yang tepat. Meskipun terlihat mudah, sebenarnya menentukan syarat dan timing sinyal entry membutuhkan kesabaran.

Pastikan kamu tidak terburu-buru saat melakukan entry, karena jika kamu salah entry bisa menyebabkan kamu hanya mendapatkan keuntungan yang kecil.

4. Mempertimbangkan Manajemen Risiko Saat Close Posisi

Manfaat dari manajemen risiko yaitu menghindari keuntungan dengan jumlah kecil yang tidak sebanding dengan kerugian yang kemungkinan didapatkan pada waktu tertentu. Sehingga kamu penting untuk selalu menerapkan manajemen risiko.

Sebaiknya kamu menggunakan rasio 1:1 saat melakukan trading dalam perbandingan keuntungan dan kerugian trading.

5. Buat Strategi Trading Yang Tepat

Cara trading yang simple tapi untung selanjutnya, kamu harus membuat strategi trading yang tepat. Karena trading membutuhkan waktu yang singkat, dengan keterbatasan waktu ini membuat kamu harus teliti dalam membaca peluang dan trend instrumen investasi yang dimiliki.

Dengan menyusun strategi trading yang tepat membuat trader bisa menentukan target keuntungan sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu, strategi trading juga dibutuhkan untuk membatasi faktor risiko yang bisa ditoleransi.

6. Mulai Dari Volume Kecil

Cara selanjutnya yang tidak boleh diabaikan oleh trader pemula adalah memulai dengan volume kecil. Kamu harus memulai melakukan pembelian dengan volume lot kecil terlebih dahulu.

Minimal volume transaksi yang bisa kamu beli adalah 1 lot. Manfaatkan membeli instrumen investasi dari yang terkecil ini untuk membiasakan diri dan beradaptasi dengan kondisi pasar terlebih dahulu.

Setelah kamu bisa terbiasa dan sudah terbiasa dengan kondisi pasar, kamu baru memperbesar jumah lot yang kamu beli.